Korban pertama kali ditemukan oleh lima warga setempat yang langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Ayah korban, Supardi Harefa, mengenali jasad anaknya melalui gelang karet di tangan kiri. Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Tebing Tinggi untuk diautopsi.
Polisi bergerak cepat. Setelah penyelidikan mendalam, tersangka berinisial HFN (27), warga Dusun I, Desa Pematang Tatal, Kecamatan Perbaungan, berhasil ditangkap pada Minggu (15/12) pukul 19.30 WIB. Dalam pengembangan kasus, tersangka mencoba melawan dan melarikan diri, sehingga polisi mengambil tindakan tegas dengan menembak kedua kakinya.
Kapolres Serdang Bedagai mengungkapkan bahwa tersangka membunuh korban untuk menguasai sepeda motor milik korban. Selain itu, hasil autopsi menunjukkan adanya dugaan kekerasan seksual. Korban meninggal akibat cekikan di leher menggunakan kain hingga kehabisan napas.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pakaian sekolah korban, kain putih, karung goni, tali plastik, dua sepeda motor tanpa pelat nomor, serta bambu sepanjang lima meter.
Tersangka kini ditahan di Polres Serdang Bedagai dan dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338, Pasal 365 Ayat (3) KUHP, serta Pasal 76D Jo Pasal 81 Ayat (1) dan Pasal 76C Jo Pasal 80 Ayat (3) UU No. 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman maksimal adalah penjara seumur hidup.
Kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan terhadap anak-anak serta perlunya tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan. Pihak kepolisian berkomitmen menuntaskan kasus ini hingga ke proses pengadilan.